Tintamerah~Kab. Tangerang
Paket kegiatan lanjutan peningkatan jalan kampung Gardu menuju kp Berahat desa Cileles kecamatan Tigaraksa, telah selesai di kerjakan, APBD kabupaten Tangerang tahun 2023 sebesar Rp. 428 478 000,- di gelontorkan melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dengan kontraktor pelaksana CV FADILLAH,
Namun sayangnya kualitas dan mutu kegiatan di duga menyimpang dari Bestek dan RAB, tidak sehebat rancangan teknisnya, tidak se mahal anggaran kajian Teknisnya, pembangunan betonisasi jalan desa dengan volume panjang sekitar 197 meter lebar 4 meter ketebalan menurut pengakuan mandor pelaksana, Nana, di lokasi kegiatan, mengatakan “17 Cm” secara fisik, jalan telah selesai terbangun pada tanggal 10 Desember 2023,
Dengan adanya tudingan sumbang, Institusi maupun instansi terkait, di harapkan tidak menutup mata, proses rangkaian kegiatan tentunya harus di pertanggung jawabkan sesuai aturan dan ketentuan, mulai dari proses pemenangan tender maupun dengan langkah tehnik di lapangan, yaitu melakukan Core badan jalan, guna menguji volume ketebalan, dan mutu beton dengan melakukan tes kuat tekan,
Atas dasar hasil ukur awak media harian online Tintamerah.com bersama warga sekitar dan Sekjen Umum DPP LSM PELOPOR, di lokasi kegiatan pada tanggal 9 Desember 2023, melakukan pengukuran dengan benang dan alat ukur Meteran, beberapa segmen terukur tidak merata, yaitu 5 Cm, 18 Cm, dan mutu beton yang di ampar tanpa menggunakan vibrator, yang secara teori, terjadi penguapan volume hingga 0,2%,
Atas dasar kondisi hasil kegiatan CV FADILLAH, masyarakat dan awak media serta beberapa Lembaga Masyarakat berharap ketegasan yang bisa di pertanggung jawabkan sebagai langkah profesional dinas terkait untuk melakukan AUDIT sebelum di serah terimakan atau PHO (Profesional Hand Over),
Diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 12 tahun 2021 tentang perubahan atas peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah mulai dari tahap perencaan, penganggaran, pengadaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan sesuai prinsip prinsip pengadaan, yaitu efisien, efektif transparan, terbuka, bersaing, adil dan akuntabel, yang pada akhirnya akan menghasilkan barang dan jasa yang tepat, di ukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya dan penyedia
“Evaluasi di mulai dari proses pemenangan tender hingga penyelesaian kegiatan, pelaksanaan Core di lanjutkan dengan tes kuat tekan, jangan seperti yang banyak terjadi selama ini serah terima kegiatan terkesan di bawah tangan, tidak terlihat ada kajian lapangan dan tindakan Core, saya anggap dinas terkait tidak profesional, ini menyangkut uang rakyat,
“Kalaupun ada dugaan adanya bancakan bagi bagi presentase, institusi dan instansi terkait lebih paham menyikapi ketentuan yang semestinya di tegakan, biar masing masing bisa menunjukan profesional kerja, agar masyarakat sebagai penerima manfaat tidak di rugikan secara mutu dan kualitas, negara tidak di rugikan secara anggaran,
“Pasalnya kegiatan pengadaan barang dan jasa konstruksi, dalam pelaksanaanya, dari pengamatan saya (Heru) sangat jarang sekali adanya pemantauan dari dinas terkait maupun konsultan hingga selesai, apalagi kegiatan di laksanakan malam hingga pagi hari, konsultan dan pengawas terkesan masa bodo, datang nengok sebentar, pulang, prinsipnya yang penting di laksanakan hingga selesai,
“Terkait mutu dan kualitas di tuding sudah tersandera oleh presentase dan segala bentuk Judul pemotongan anggaran,
“Jadi kalaupun ada dugaan sumbang karena ada kejanggalan, itu tudingan yang selalu ter-stigma dalam setiap kegiatan pengadaan barang dan jasa, dari sejak adanya proyek pemerintah, dan bukan rahasia lagi, bukan hal yang tabu lagi, tapi terkesan sudah MEMBUDAYA,” ujar Sekjen Umum DPP LSM PELOPOR, Heru, 16/12/2023.
PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, di temui di kantornya, pada tanggal 12 Desember 2023 di pusat Pemerintahan kabupaten Tangerang di Tigaraksa, tidak ada di tempat,
Salah satu warga kampung Berahat dari unsur pemuda, di lokasi kegiatan, Anggi, yang selalu mengawal jalanya pelaksanaan kegiatan
mengatakan,
“Dari awal kegiatan sudah terlihat Asal jadi, jalan yang masih berbentuk tanah ini, baru pernah tersentuh APBD, sudah puluhan tahun masyarakat kampung berahat desa Cileles dan sekitarnya berharap dan menunggu kepedulian dari pemerintah,
Kualitas kegiatan di duga tidak sesuai Bestek dan RAB, minim batu makadam, contohnya, di volume penyelesaian sekitar 10 kubik terakhir, makadam di angkut kembali dan di pindahkan ke titik awal pengecoran sebanyak 6 truk, tapi di kirim pengembalian nya cuma 4 truk, bagaimana truk Mixer bermuatan beton tidak mengalami amblas, pada hari minggu sekitar pukul 02:00 wib dini hari, eksekusi truk Mixer sekitar pukul 07:00 wib, muatan beton di curahkan di lokasi badan jalan yang mau di cor tapi tidak di ratakan, cuma sekedar menyelamatkan pembekuan beton dalam truk mixer, bagaimana hasilnya mau bagus, dari segi pemerataan dan pemadatan badan jalan aja sudah terkesan asal asalan, sekarang di isi lagi beton jadi, bagaiman beton mau kokoh, ketebalan nya tidak rata, pinggirnya aja tebal, tengahnya Cembung,
“Terkait penggunaan alat pemadatan beton, dari awal kegiatan sampai selesai, tidak terlihat menggunakan vibrator, makanya di ujung, beton yang baru ber-umur 2 hari sudah retak retak rambut, dari awal kegiatan pengurugan batu makadam, perkerasan, pemadatan dan pengecoran, semua terkesan asal jadi, cuma ngejar keuntungan, tidak memikirkan kualitas, apalagi pengawas dan konsultan tidak terlihat dalam setiap kegiatan pengecoran selama 3 hari, 2 hari di kerjakan malam, di volume penyelesaian sekitar 10 kubik, di kerjakan siang hari,” ungkap Anggi yang di damping ketua Rt, setempat, Ajis 10/12/2023