Aroma Tak Sedap Dari Kandang Peternakan Bebek Di Tuding Mencemari Udara Kp. Barahat DS. Cikareo, Warga Sekitar Mulai Mengeluhkan

  • Bagikan

Tintamerah-kab. Tangerang|| Kondisi peternakan Bebek di desa Cikareo kecamatan Solear kabupaten Tangerang yang sempat menjadi sorotan beberapa  Lembaga masyarakat, setelah beberapa bulan menjalani usahanya, kembali menuai konflik dari masyarakat sekitar

Gejolak masyarakat sekitar kandang dan masyarakat yang melintasi jalan desa kampung Barahat desa Cikareo kecamatan Solear kembali mengeluhkan keberadaan kandang ternak bebek yang tergolong masih baru, aroma yang cukup menyengat di tuding telah menimbulkan pencemaran udara

Dari beberapa pernyataan masyarakat sekitar kandang yang terdampak, diantaranya inisial A (Red) mengatakan,

“Pada awalnya memang warga menyetujui dengan beberapa kesepakatan, kebetulan saya (A) yang menghimpun tanda tangan dari warga untuk menerbitkan ijin lingkungan dengan mencantumkan tandatangan warga masyarakat sekitar kandang peternakan bebek yang di barengi dengan kompensasi berupa uang sebesar Rp. 50 ribu rupiah per kepala keluarga dengan kesepakatan,

Akan memberikan perhatian kompensasi satu ekor bebek per Kepala keluarga setiap panen, yaitu selama 40 hari sekali, namun kenyataanya, setelah kandang di isi bibit pembesaran bebek sebanyak sekitar 15 ribu ekor, setelah beberapa kali masa panen, pihak pengelola kandang peternakan bebek di anggap mengabaikan kesepakatan dengan masyarakat sekitar, yaitu satu ekor setiap kepala keluarga yang di ganti dengan nominal uang sebesar Rp. 50 ribu,” tutur warga inisial “A” 26/6/2024

“Bebek yang sudah siap jual diangkutnya pagi dinihari, sekitar pukul 02:00 WIB, pengambilan bertahap dalam beberapa malam, yang jarang di ketahui warga sekitar,

Karena sikap pengelola kandang yang di anggap tidak komit dengan kesepakatannya, sekarang aroma bau yang menyengat sudah mencemari udara, dan cukup meresahkan warga hingga marak di rilis dalam beranda Status What’s App,”

“Beberapa kali warga mendatangi pihak pengelola kandang, yaitu Komar, (bukan berasal dari warga sekitar) yang kebetulan tinggal di dalam lokasi sekitar kandang bebek bersama istrinya, di tuding kurang kooperatif, bahkan setiap ada keluhan masyarakat yang di sampaikan jawaban nya justru menimbulkan kesalah pahaman dengan masyarakat, yang pada akhirnya menimbulkan gejolak masyarakat sekitar, atas keberadaan kandang peternakan bebek di kampung Barahat desa Cikareo kecamatan Solear” ungkap salah satu masyarakat kampung Barahat inisial “A” yang mewakili masyarakat sekitar kandang yang terdampak, pungkasnya 29/6/2024

Beberapa kali awak media Tintamerah menyambangi pihak pengelola kandang, namun sayangnya pintu selalu tertutup dan belum berhasil menemui pihak penanggung jawab kandang, yaitu Komar di lokasi peternakan bebek, 26/6/2024

Penulis: Red.Editor: Mular
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *