Tintamerah-Kab.Belitung||Teguh Trinanda, SH., Ketua Belitong Muda Bisa dituduh memprovokasi dan membuat suasana menjadi panas, faktanya adalah posko pasangan 02 Isyak-Masdar yang telah terbukti membuat keramaian minggu tenang H-1 sebelum pencoblosan sehingga menciptakan keadaan jadi tidak kondusif.
Keramaian dan kerumunan ribuan masyarakat ini jelas menjadi sorotan dan kecaman di tengah masyarakat maupun di media sosial, karena Posko 02 Isyak-Masdar menciptakan keresahan dengan mengumpulkan ribuan orang, banyak pihak yang menyayangkan kejadian tersebut, mengingat Pilkada seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat demokrasi, ini justru menciderai proses demokrasi. Sudah minggu tenang dan bukan malah menjaga suasana minggu tenang justru membuat keramaian dan keributan, bayangkan ribuan orang hadir di masa tenang di satu tempat di tengah kota, hingga membuat ruas jalan menjadi macet total.
Dalam proses politik tentu tidak mengenal sistem gaji, dalam perusahaan sebagai karyawan jelas iya, pasangan Isyak-Masdar sedang mengikuti proses demokrasi dan bukan sedang mendirikan atau menjalankan perusahaan, proses ini jelas terbukti mengganggu kamtibmas dengan kerumunan ribuan orang, fakta adanya pembagian uang jelas sudah sebagai adanya dugaan praktik politik uang dan nanti akan dibuktikan dalam proses hukum.
“Berdalih bayar gaji ya silahkan saja, mengaku bukan politik uang akal berakal saja dan sudah pasti, mana ada maling yang ngaku,” tegas Teguh Trinanda, SH.,
Namun yang pasti, kami akan tetap memproses, melaporkan dan mengawal kejadian ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah mengatur proses demokrasi di Indonesia, bukan dengan sekehendak kita sendiri, dan bukan semaunya kita sendiri.
Saya mau pulang kerumah, setelah jemput anak sekolah, tiba-tiba jalan ditutup, dikawal dua polisi malah dipaksa jalan lain. Ini ada apa, setelah dicek ternyata ada ribuan orang berkerumun di posko Isyak-Masdar. Saya tidak mau menduga terlalu jauh, karena melihat dari luar saja karena sedang macet total.
Sempat mau dikeroyok, karena dituduh provokasi, dikatain dengan kata-kata kasar asuk dan lain-lain karena tidak begitu jelas suaranya. Sementara saya masih bonceng anak saya pulang sekolah, bersyukur Allah SWT masih jaga saya dan bisa keluar dari kerumunan massa.
Adapun video yang tersebar luas didalam posko dan ada pembagian uang itu jelas bukan dari saya, divideokan pun itu spontan saja., karena masing-masing yang dipinggir jalan sudah pegang kamera dan sedang memvideokan situasi yang terjadi disekitar sebelum saya lewat.
(Pernyataan Resmi Pribadi, Teguh Trinanda Ketua Belitong Muda Bisa)