Pasca Viral pemberitaan Program Konflik Dinas Kominfo Dan Tudingan Ingkar Janji Kabid, Beredar Rencana Wartawan Adu Data

  • Bagikan

TintamerahKAB.TANGERANG-Polemik Agenda tahunan tudingan Kegiatan Plesiran bersama oknum wartawan menggunakan anggaran APBD kabupaten Tangerang tahun 2024 hingga Rp.468 juta lebih, terus menuai konflik

Beberapa wartawan semakin tidak puas dengan klarifikasi yang di lakukan awak media yang telah menyambangi kantor dinas Kominfo kabupaten Tangerang, pada tanggal 16 -18 Desember 2024

Kunjungan mengklarifikasi pernyataan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Ahmad Suryadi dan salah satu kasi dinas Kominfo, Entis yang di anggap telah di tunjuk sebagai Pejabat pelaksana kegiatan yang mengatakan,

“kegiatan seperti ini sudah ada dari dulu, setiap tahun di laksanakan, yang di ikuti oleh beberapa wartawan yang telah terdaftar dan bermitra dengan pemerintah kabupaten Tangerang, yang telah menyerahkan company profile Medianya, kepada dinas Kominfo kabupaten tangerang,”terangnya

Salah satu wartawan yang mengeluhkan janji Kabid Informasi dan komunikasi publik, Ahmad Suryadi, lantaran belum menunjukan data rincian biaya kegiatan dan data wartawan yg terlibat Plesiran, Safrizal Nelson, mengatakan,

Dinas Kominfo kabupaten Tangerang semakin tidak koperatif, janji Kabid Kominfo Ahmad Suryadi, Entis maupun Danu yang mau memberikan daftar rincian anggaran biaya kegiatan, dan data wartawan yang terlibat, serta beberapa dokumen kegiatan Plesiran ke Garut lainya yang di pinta jajaran wartawan dalam kunjungannya ke dinas Kominfo pada tanggal 16 Desember 2024, tapi hingga berita ini di tayangkan masih NIHIL, bahkan nomor telpon saya(Safrizal Nelson) sekarang mungkin malah di blok, beberapa kali telpon dan pesan dan telpon What’s app konfirmasi ke kabid Informasi dan Komunikasi Publik Ahmad Suryadi, pasif, atau tidak aktif,” ungkap Safrizal Nelson

Sementara salah satu wartawan yang yang tidak mau disebut namanya (Red), yang menolak di ajak terlibat Plesiran, di bilangan pusat pemerintahan kabupaten Tangerang, di Tigaraksa mengatakan,

Kegiatan seperti itu terkesan sebagai kegiatan Eforia, yang rutin di laksanakan tiap tahun, ratusan juta rupiah terkesan di hamburkan, yang nilai manfaatnya kurang membangun profesi wartawan, setiap tahun, dan yang terlibat juga orangnya itu itu juga,

Berangkat, di kasih bekal sejumlah uang selama 3 hari, senang senang, terkesan cuma buang buang anggaran akhir tahun, kenapa dinas Kominfo tidak merubah dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, misal buat pelatihan atau hal lainya yang bisa membentuk wartawan lebih baik, dan lebih banyak membangun profesi wartawan itu sendiri, dalam menjalankan Poksinya, kita tunggu saja, setelah data dari Kominfo kita (tim wartawan) terima, kita sinkronkan, kita adu data, dengan data yang kita dapat dari Garut,” tutupnya

Penulis: MularEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *