Tintamerah-KAB.TANGERANG-Maraknya peredaran rokok ilegal cukup menjadi perhatian khusus di beberapa kalangan lembaga sosial kontrol, pasal ya peredaran yg ter- formasi cukup rapi, yang sudah memasuki beberapa toko toko pengecer yang cukup mengkhawatirkan, pasalnya standar komposisi kandungan nikotin yang sangat membahayakan masyarakat, sementara negara juga di rugikan dari pajak cukai tembakau
Ketua bidang kelembagaan Ruang Jurnalis Nusantara (RJN) Safrizal Nelson mengatakan,
“Tindakan mengedarkan, menjual atau memasarkan berbagai macam jenis Rokok Ilegal adalah pelanggaran dan tindakan melawan hukum yang sangat merugikan negara dari segi pajak cukai tembakau, dari segi kesehatan juga cukup membahayakan masyarakat dari segi kandungan nikotin yang di khawatirkan tidak sesuai dengan standarisasi dan riset, hal tersebut harus secepatnya di lakukan tindakan ketegasan oleh Instansi dan Institusi terkait, apalagi sistim pendistribusian melibatkan beberapa sales,
Yang mekanisme transaksi nya ada yang melalui telpon yang di lanjutkan dengan pertemuan transaksi di tempat yang telah di sepakati, adapun jenis rokok terdiri dari berbagai merk dan jenis mild dan filter, diantaranya merk Exekutif, MK, GICU, CENGKEH FILTER, dan masih banyak merk lainya yang isi perbungkus mulai dari isi 12 batang,16 batang dan 20 batang,” ungkapnya
Di tempat terpisah, salah satu warga desa Cikasungka, yang tidak mau menyebut namanya (Red) dan juga anggota salah satu anggota Lembaga masyarakat menambahkan,
“Sistim pendistribusian jenis rokok Ilegal selama ini berbagai macam cara, ada melalui penjemputan di satu tempat yang di sepakati, ada juga melalui distributor,
“Dari pemantauan hingga saat ini, di wilayah kecamatan Solear, salah satu distributor pengepul rokok, untuk wilayah kecamatan Solear, dugaan sementara di wilayah kampung Baru/Cibayana, desa Cikasungka kecamatan Solear kabupaten Tangerang, di kediaman rumah insial AG, dan nama tersebut sudah cukup kondang di kalangan warung warung rokok pengecer
dengan minimal pengiriman hingga 1200 slop yang melibatkan sekitar 6 orang sales,
Hingga saat ini rekan rekan sosial kontrol masih cukup intens melakukan pengawasan, yang sudah mengupayakan kordinasi dengan Instansi dan institusi terkait, hingga saat ini masih melakukan pemantauan,” tutupnya