Tintamerah-kab.Tangerang|Kekecewaan keluarga pasien dan menyesalkan sikap dokter spesialis ahli bedah umum inisial KV dari Rumah sakit umum Daerah (RSUD) kota Tangerang, pasalnya keluarga pasien inisial RMD, perempuan usia kurang lebih 74 tahun warga Serdang Asri kecamatan Panongan kabupaten Tangerang provinsi Banten yang menderita sakit cukup serius merasa di permainkan dengan arahan penanganan medis dokter ahli bedah umum RSUD Kota Tangerang inisial KV
Awal kejadiannya, pasien atas nama RMD dengan kondisi yang memprihatinkan di antarkan ke Rumah Sakit Metro Hospital Cikupa kabupaten Tangerang oleh keluarganya, untuk di lakukan pemeriksaan Laboratorium USG,
Penanganan medis di rumah sakit Metro Hospital Cikupa di tangani oleh dokter Sotadurga, setelah di ketahui hasil Laboratorium USG pasien atas nama RMD di sarankan secepatnya, di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, karena peralatan nya lebih lengkap, tutur dokter Sotarduga, Sabtu 7 September 2024
Keluarga pasien langsung membawa pasien RMD ke RSUD Kota Tangerang, dan langsung di tangani oleh dokter ahli bedah umum inisial KV, namun dokter KV menyarankan kepada keluarga pasien untuk di bawa ke ruang Poly Bedah, pada hari Senin, tanggal 09 September 2024 untuk mendapatkan pelayanan.Bedah,
Namun pada hari yang di sarankan oleh dokter KV dari RSUD Kota Tangerang, keluarga bersama pasien RMD di bawa ke ruangan Poly Bedah RSUD kota Tangerang, pada kenyataanya hari Senin tanggal 09 September Poly Bedah RSUD kota Tangerang tutup, harusnya hari selasa tanggal 10 September 2024,
“Hal seperti inilah yang membuat saya, sebagai keluarga pasien RMD sangat kecewa atas arahan yang di sampaikan oleh dokter KV spesialis ahli Bedah umum RSUD Kota Tangerang,” ucap Antonio Simbolon SH.
Kekecewaan atas sikap dokter KV dari RSUD Kota Tangerang provinsi Banten, anak pasien RMD yang kebetulan sebagai Ketua LSM TOPAN RI korwil Banten, ANTONIO SIMBOLON SH. meminta kepada pihak terkait agar segera memberikan tindakan tegas kepada dokter KV agar di proses sesuai aturan yang berlaku, sikap dokter KV itu tidak mencerminkan seorang dokter,
“kalau tidak di indahkan, maka saya akan mengambil langkah lain, termasuk melaporkan dokter KV ke IDI (Ikatan Dokter Indonesia) maupun secara hukum,” tegas ketua LSM TOPAN RI Korwil Banten, Antonio Simbolon, SH.
“Seorang Dokter tidak hanya memberikan pengobatan, tetapi juga memberikan dukungan dan saran kesehatan kepada pasien secara benar, mereka juga memberikan informasi tentang cara menjaga kesehatan dan mencegah penyakit yang dapat membantu pasien merasa lebih baik,” tutup ANTONIO SIMBOLON SH kepada awak media